Kepala SPPG Gotong Royong, Igha Kumoro Ratri, menyampaikan bahwa tahap awal ini pihaknya mendistribusikan makanan bergizi kepada 1.946 siswa di empat sekolah. Keempat sekolah tersebut antara lain SDN Gotong Royong dengan 348 siswa, TK Adi Yaksa 68 siswa, SMPN 25 Bandar Lampung 868 siswa, dan SDN 2 Palapa 667 siswa.
“Untuk menu makanan bergizi kami pastikan selalu bervariasi setiap hari. Ada protein hewani, nabati, buah, sayuran, dan nasi. Selain itu, kami juga menambahkan susu sebagai sumber protein tambahan yang diberikan dua kali dalam seminggu,” jelas Igha.
Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan pihak sekolah agar para siswa dapat memanfaatkan makanan bergizi secara maksimal. Kepala sekolah diimbau untuk menyosialisasikan kepada siswa agar membawa alat makan sendiri, menjaga kebersihan, dan selalu mencuci tangan sebelum makan.
“Jangan sampai makanan sehat yang sudah kami siapkan tidak maksimal manfaatnya karena siswa lupa menjaga kebersihan,” tambahnya.
Untuk menjaga kualitas, SPPG juga meminta sekolah membentuk Satgas Makanan Bergizi yang terdiri dari lima guru, termasuk wali kelas. Satgas ini berfungsi melakukan pengawasan, sekaligus melaporkan jika ada menu yang tidak sesuai standar. “Kalau ada sayur yang tidak layak atau rasa yang kurang sesuai, segera laporkan. Kami siap melakukan uji organoleptik agar kualitas tetap terjaga,” tegas Igha.
Program MBG ini merupakan implementasi dari kebijakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang bertujuan memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi seimbang. SPPG Gotong Royong sendiri memiliki 50 tenaga kerja, terdiri dari Kepala SPPG Igha Kumoro Ratri, Akuntan Amalia Junita, dan Ahli Gizi Reviena Agustine, serta puluhan staf pendukung.
Dengan adanya pelayanan ini, diharapkan para siswa penerima manfaat dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi. SPPG Gotong Royong menegaskan kesiapannya untuk terus meningkatkan layanan, baik dari segi distribusi maupun kualitas makanan yang bergizi.Pungkas.nya.
(solihin)
