Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung AR Fachruddin HI, Kampus Universitas Muhammadiyah Metro, Jalan Ki Hajar Dewantara No.116, Iringmulyo, Metro Lampung.
Acara orientasi diikuti oleh 133 mahasiswa baru RPL Afirmasi PIAUD Tahun Akademik 2025–2026.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut:Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UM Metro, Muhamad Nur, M.Kom.I.Wakil Dekan I FAI, Heri Cahyono, M.Pd.I Wakil Dekan II FAI, Dr. Iswati, M.Pd..I, Kaprodi PIAUD, Normawati, M.Pd.I.Para dosen pengampu RPL, panitia Himpunan Mahasiswa PIAUD, serta seluruh peserta mahasiswa baru.
Dalam sambutannya, Dekan FAI UM Metro, Muhamad Nur, M.Kom.I, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru dan mengajak mereka untuk meneladani nilai-nilai luhur Muhammadiyah.
“Selamat datang di Kampus Propetif Universitas Muhammadiyah Metro. Kampus ini disebut propetif karena berlandaskan pada empat sifat kenabian: shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Kami berharap seluruh mahasiswa dapat meneladani nilai-nilai tersebut dalam menempuh pendidikan,” ujarnya.
Muhamad Nur juga menegaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Metro kini memiliki lebih dari 8.000 mahasiswa aktif, termasuk mahasiswa RPL Afirmasi yang berasal dari berbagai daerah di Lampung.
Ia menambahkan, pihak kampus berkomitmen membantu mahasiswa dalam menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.
“Kami siap mendampingi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Semoga semua bisa menyelesaikan studi dengan baik dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd),” tutupnya.
Sementara itu, Leni, salah satu mahasiswa yang juga guru asal Lampung Timur, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan kuliah gratis melalui Program RPL Afirmasi dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya program kuliah gratis ini. Program ini benar-benar membantu kami para guru honorer yang sudah lama mengabdi, namun belum memiliki gelar S1. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan juga para dosen pembimbing Universitas Muhammadiyah Metro yang telah membimbing kami dengan penuh keikhlasan,” ujarnya.
Leni berharap program tersebut dapat terus berlanjut agar semakin banyak guru di Indonesia yang memperoleh kesempatan meningkatkan kualifikasi pendidikan, sekaligus memperbaiki kesejahteraan mereka.
(Solihin)
0 Komentar