Diduga Ada Pungli di Sekolah MIN 8, Begini Tanggapan Wiwin Sriani


Transparanlampung.com,Bandar Lampung-
Kepala Madrasyah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Bandar Lampung diduga telah melakukan Pungutan Liar (Pungli) kepada para siswa di sekolahan tersebut.


Hal ini berdasarkan pengakuan dari salah satu wali murid yang mengatakan bahwa di sekolah MIN 8 Bandar Lampung banyak sekali pungli yang di lakukan oleh kepala Madrasah (kamad) terhadap siswa-siswi mengatasnamakan sumbangan komite.


"Saya wali murid yang mewakili wali murid yang lain melaporkan bahwa anak-anak diminta dan diwajibkan untuk membayar iuran uang sebesar Rp.75.000.00(Tujuh Puluh Lima Ribu ) dengan alasan untuk pembangunan tangga sekolah," kata salah satu Wali Murid yang mewanti-wanti namanya tidak di sebut,Jumat (16/06/2023).


Selain itu juga lanjutnya,melalui komite pihak sekolah meminta iuran uang kepada murid sebesar Rp.225.000 (Dua Ratus dua Puluh Lima Ribu ) per 6 bulan dengan alasan untuk pembayaran komputer dan banyak lagi sumbangan -sumbangan lainya yang mengatasnamakan komite.


"Belum lagi pembelian buku cetak dan LKS.Nah,kalau bulan puasa siswa-siswi di wajibkan harus sedekah ,"jelasnya.


Dengan demikian dirinya menyatakan kekecewan sebagai wali murid lantaran setiap ada rapat komite yang di laksanakan hanya diwakilkan 3 orang saja per kelas yang seharusnya seluruh wali muird diikut sertakan padahalkan muridnya banyak.


"Satu kelas saja bisa 40 siswa masa iya cuma diwakilkan 3 orang ,"sesalnya.


Selain itu juga komite yang ditunjuk saat ini tidak begitu bermanfaat untuk para wali murid,karena tidak ada pembelaan terhadap wali murid yang ekonominya kurang,karena begitu banyak pembayaran yang harus dibayarkan mulai dari pembelian buku cetak, LKS,dan  sedekah bulan puasa.


"Nah, ada lagi untuk bayar komputer dan sekarang untuk pebangunan tangga dan bayar komputer saat ini malah nambah 6 bulan pembayarnya,"ucapnya.


"Dan parahnya lagi kalau tidak bayar ditanya terus digrup sekolah sampai bayar, kadang kami malu sebagai orang tua, karena ditagih seperti punya hutang,"terangnya.


Sementara itu saat dikonfirmasi selaku kepada MIN 8 Bandar Lampung  Wiwin Sriani melalui sambungan Wash-apnya  menyatakan bahwa hal itu tidak benar dan menyarankan wartawan untuk konfirmasi langsung ke sekolahan.


"Kesekolahan saja nanti kita jelasin duduk persoalanya bersama dengan ketua komite,"singkatnya.


Wiwin Sriani juga menegaskan untuk sumbangan pembangunan tangga sekolahan tersebut baru akan dimulai belum dilaksanakan lantaran keberadaan tangga di sekolahan tersebut sangat mengkhawatirkan bagi siswa dan siswi ,makanya dirinya berkoordinasi dengan pihak wali murid melalui komite.


"Untuk iuran tangga itu belum kami minta baru akan di mulai makanya kita musyawarah dulu kepihak wali murid melalui komite,dengan mengundang perwakilan 3 orang perkelas,"jelasnya.


"Yang jelas belum kami mintai sumbangan tapi baru akan dan akan kami kaji terlebih dahulu, kalaupun ini tidak di setujui makanya akan kami batalkan,"kata Wiwin Sriani saat dihubungi ,Sabtu (17/06/2023).


Namun,dalam hal ini Wiwin Sriani secara tidak langsung keberatan jika dalam masalah ini langsung di publikasikan oleh pihak wartawan dengan alasan kegiatan ini baru akan di mulai.  


"Jangan asal angkat mengakat dulu coba di pahami terlebih dahulu jangan semena- mena kayak begitu walaupun sudah ada sanggahan jangan asal nulis,"ucapnya.


Ia juga beralasan bahwa masalah ini agar bisa dikomonikasikan terlebih dahulu melalui pihak bimbel dan ketua komite karna masalah ini baru akan di mulai.


"Bapak kita undang dulu nanti kita komonikasi karna lewat hp ini kurang bagus,"singkatnya.(red).

0 Komentar